Kejujuran cegah kecurangan UN di Madrasah

Jakarta, 23/4 (Pinmas)--Inspektur Jenderal Departemen Agama M. Suparta menyatakan, pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2008 di Madrasah Aliyah di berbagai tempat berjalan lancar, tidak ditemukan kasus kecurangan yang mengganggu pelaksanaan UN dua hari ini.


“Selama ini belum pernah ditemukan kasus kecurangan. Ini karena di madrasah ditekankan perilaku kejujuran dan akhlak,” kata Suparta saat memantau pelaksanaan UN di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Jakarta , Rabu (23/4). Menurut Suparta, pelaksanaan UN merupakan kewajiban setiap madrasah, karena lembaga pendidikan berciri khas Islam ini sudah sama seperti sekolah umum seperti diatur dalam undang-undang. “Pengamatan kami selama pelaksanaan UN dari tahun ke tahun, prestasi siswa madrasah mengalami peningkatan,” kata pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam ini. Lebih lanjut ia mengatakan, dengan semakin baiknya tingkat kelulusan siswa madrasah pada ujian nasional itu maka semakin menunjukkan bahwa madrasah tidak lagi dipandang sebagai lembaga pendidikan kelas ‘dua’. “Kita mementingkan potensi akademik, siapa pun dilarang meluluskan yang tidak lulus,” tandasnya. Namun demikian menurut Irjen masih terdapat kelemahan di seputar madrasah. Karena masih berpikir pada kuantitas belum kualitas, bahkan madrasah negeri pun dari kondisi yang ada belum menggembirakan. “Apalagi swasta yang mencapai 91,6 % dari seluruh madrasah di tanah air,” imbuhnya. Dikatakan dia, Depag berusaha membuat posisi madrasah seperti sekolah karena undang-undang mengatur demikian. Namun Suparta mengakui selama ini berpuluh-puluh tahun pemerintah tidak memperhatikan madrasah. “Departemen Agama juga tidak, karena tidak punya alat atau uang. Baru enam tahun ini anggaran pendidikan di Depag memadai,” ujarnya. Sementara itu Kepala MAN 2 Drs Kidup Supriadi M.Pd mengatakan, peserta UN tahun pelajaran 2007-2008 di madrasahnya sebanyak 281 orang terdiri dari program Ilmu pengetahuan Bahasa Jerman 37 orang, Ilmu Pengetahuan Alam 66 orang dan Ilmu Pengetahuan Sosial 178 orang yang terbagi ke dalam 15 ruang ujian dengan 31 pengawas. "Tahun lalu ada 6 orang yang tidak lulus UN, tapi kemudian mereka mengikuti Paket C dan semuanya sudah lulus," kata Kidup. Pada ujian tahun ini, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan standar kelulusan bagi siswa dari 5,00 menjadi 5,25. (ks

Share on Google Plus

About mads_kendal

    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar: